Sejarah Bersih Desa Sigedang
Sigedang merupakan sebuah desa yang berada di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Seperti desa-desa lain yang berada dikawasan Kabupaten Wonosobo, Sigedang mempunyai tradisi kebudayaan yang sering dilaksanakan setiap satu tahun sekali sejak jaman dahulu. Tradisi kebudayaan di Sigedang salah satu diantaranya adalah Upacara Bersih Desa Sigedang.
Sepertinya halnya upacara-upacara adat lainnya, upacara Bersih Desa Sigedang mempunyai makna dan arti tersendiri bagi masyarakat yang tinggal di desa Sigedang. Upacara ini merupakan bentuk nyata dari sebuah usaha untuk melestarikan adat tradisi serta kebudayaan yang sudah ada sejak jaman dahulu, selain itu Upacara ini juga bertujuan untuk menghormati jasa para leluhur mereka. Karena menurut para sesepuh dan orang-orang yang lahir dan besar didesa itu mengatakan bahwa Desa sigedang merupakan desa yang dibangun oleh para kyai, karena sebelumnya sigedang merupakan daerah hutan yang hanya dihuni oleh sedikit orang yang masih mempercayai kepercayaan animism dinamisme. Namun berkat perjuangan para kyai yang
biasa disebut oleh masyrakat desa dengan sebutan Mbah yang bila diartiakn dalam bahasa Indonesia adalah sebutan untuk orang yang sudah sepuh, desa sigedang bisa ada sampai saat ini.
Perjuangan para pendahulu dalam membangun desa Sigedang bukan saja darisegi kerohanian namun dalam perjuangan fisik dan material. Salah satunya pada saat desa tersebut diserangoleh penjajah dan saat parakyai itu membangun saluran air, masjid dan lahan pertanian. Untuk mengenang jasa para sesepuh pendahulunya itu sejak dulu warga Sigedang selalu menggelar upacara bersih desa yang sudah berjalan turun temurun.
Masyarakat Sigedang sampaisaat ini memangmasih menjaga adat istiadat serta kebudayaan daerah mereka agar tidak tergerus oleh jaman, buktinya adalah dengan melaksanakan Upacara Ritual Bersih Desa yang selalu diadakan setiap satu tahun sekali. Selain untuk melestarikan tradisi serta kebudayaaan, Upacara itu merupakan suatu kepercayaan yang sudah ada sejak jaman dahulu.
Sejak turun temurun warga desa Sigedang percaya jika mereka melaksanakan upacara bersih desa yang tujuannya adalah mengucap syukur kepada Tuhan dengan mendoakan para leluhur serta mengenang perjuangan para leluhur, mereka akan terus dijaga oleh Tuhan dari segalam kejahatan yang akan memasuki desa mereka dan serta Tuhan pun akan terus memberikan rahmat dan berkah kepada desamereka.
Upacara Bersih Desa adalah syukuran bersama atas kekayaan alam yang diberikan oleh Tuhan kepada masyarakat desa sigedang dan juga untuk
mendoakan pembuka agama yang pertama kali tinggal dan menyebarkan agama Islam di desa Sigedang serta mengenang perjuangan para sesepuh terdahulu dalam membangun desa Sigedang. Upacara Adat Bersih Desa Sigedang dilakukan disatu tempat yang dinamakan Sendang.
Upacara Adat Bersih Desa Sigedang ini dilaksanakan biasanya dua hari dua malam. Hari pertama adalah hari dimana upacara sakral Bersih Desa dilaksanakan dan hanya diikuti oleh orang yang sudah dewasa saja. Selanjutnya pada hari kedua diisi oleh hiburan atau pesta rakyat yang masih menjadi satu rangkaian acara dari Upacara Bersih Desa Sigedang.
Upacara adat Bersih Desa biasanya diadakan pada bulan Desemberdan di hari jum’atkliwon. Menurut kepercayaan masyarakat desa setempat bulan kliwon itu sendiri adalah sebuah tradisi dan kepercayaan yang sudah ada sejak jaman dahulu. Karena menurut mitos dan cerita yang berkembang dikalangan masyarakat desa sigedang bahwa jika acara bersih desa itu tidak digelar pada hai jum’atkliwon maka aka nada sesuatu yang akanmenimpah desa tersebut, bahkan salah satu warga sebagai orang yang dituakan didesa tersebut pernah didatangi oleh lelembut yang mengaku sebagai orang yang dulu pernah tinggal didesa tersebut.
Dalam pertemuannya itu lelembut mengatakan bahwa upacara harus diulang dan digelar pada hari jum’at kliwon, dan jika dalam upacara bersih desa itu tidak ada acara wayangan maka upacara itu dianggap tidak sah atau harus diulang pada jum’at kliwon berikutnya dengan menampilkan acara wayangan.